Selasa, 06 Oktober 2015

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH METODE DRILL TERHADAP MENGAPRESIASI PUISI



PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP MENGAPRESIASI PUISI BARU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANGSIDIMPUAN

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memulai penyusunan skripsi pada
STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan


OLEH:

LELA HERAWATI HSB
NPM: 07070221


Jurusan                              :    Pendidikan Bahasa dan Seni  
Program Studi                   :    Pendidikan Bahasa Indonesia



STKIP Tapsel
 









SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) “TAPANULI SELATAN”
PADANGSIDIMPUAN
2012




PENGARUH METODE DRILL TERHADAP MENGAPRESIASI PUISI BARU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANGSIDIMPUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang perenan penting untuk kemajuan bangsa dan Negara karena semakin tinggi kualitas manusia warga dari suatu Negara semakin jelas terlihat kemajuan Negara tersebut, yang sudah tentu diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu seseorang atau sekelompok orang supaya mereka dapat meningkatkan taraf hidup serta kedewasaan berpikir dan berbuat yang merupakan salah satu aspek kehidupan dalam kebutuhan manusia.
Proses pendidikan itu merupakan satu kesatuan yang menyeluruh, ini dilihat pada perkembangan sesoerang dari bayi, anak-anak, remaja sampai dewasa yang terlaksanakan secara formal maupun informal seperti di rumah, di lingkungan masyarakat, sekolah hingga ke perguruan tinggi. Dimana dalam suatu pendidikan merupakan dasar utama untuk masa depan generasi bangsa yang lebih baik sesuai dengan pendidikan nasional.
Ditinjau dari tujuan pengajaran bahasa Indonesia khususnya pada tingkat SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.      “Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannnya tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
2.      Memenuhi tuntutan kebutuhan kemampuan berbahasa Indonesia
3.      Mengembangkan dan melestarikan bahasa sangat efektif
4.      Berkomunikasi secarea kognitif dan efisien sesuai etika yang berlaku
5.      Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan dan kemampuan berbahasa
6.      Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indoensia sebagai bahasa persatuan”[1] 

Dalam keberhasilan proses belajar mengajar akan memberi peluang tercapainya hasil belajar siswa, karena pada umumnya hasil belajar siswa di sekolah merupakan gambaran, bagaimana siswa dalam memahami atau menerima pelajaran yang disampaikan guru, akan tetapi ini juga bisa disebabkan dari pihak guru dalam menguasai pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
            Metode pembelajaran telah berkembang pesat, tidak hanya metode ceramah, diskusi, Tanya jawab dan demosntrasi tetapi tidak mengurus kepada pembelajaran yang digolongkan dalam bentuk kerja sama. Salah satu metode pembelajran yang ingin dipakai adalah metode drill. Metode drill merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan belajar yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas belajar mengajar, sedangkan guru bertindak sebagai fasiliatator.
            Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar.
Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam mengaparesiasi puisi baru: Upaya mengeluarkan sesuatu dari dalam diri manusia.
Metode drill adalah salah satu metode yang digunakan oleh guru dala mengajarkan materi pokok pembeljaran khususnya dalam mengajarakan puisi baru. Metode drill digunakan oleh guru yaitu memberikan latihan-latihan kepada siswa sehingga terlatih dan mampu mengapresiasi puisi baru.
Kenyataan di lapangan masih banyak guru menerapan pembelajran yang bersifat konvensional yaitu pembelajran masih terpusat pada guru. Hal ini dapat dibuat daftar kumpulan nilai (DKN) di SMP Negeri 7 Padangsidimpuan, yang mana nilai rata-rata nilai ujian semester genap kelas IX SMP Negeri 7 Padangsidimpuan pada tahun 2010/2011 yang lalu, yaitu “70” berada pada kategori baik, kriteria  ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.”[2] Berasal dari kategori baik .melihat dari rata-rata paling tidaknya dipertahankan.
Berdasarkan latar belakang yang penulis uaraikan di atas, maka penulis    mengadakan penelitian  dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Metode Drill Terhadap Mengapresiasi Puisi Baru Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan”

B.     Rumusan Masalah
Bertitik dari latar belakang masalah yang telah peneliti uraiakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana gambaran penggunaan metode drill di kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan?
2.      Bagaimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi pokok mengapresiasi puisi baru di kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan?
3.      Adakah pengaruh antara penggunaan metode drill terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada materi pokok mengapresiasi puisi baru di kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan?

C.    Deskripsi Teoretis
1.      Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia Mengapresiasi Puisi Baru
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Hasdan mengemukakan bahwa, “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.”[3]
Dari teori tersebut perubahan yang terjadi pada diri siswa yang dalam hal ini perubahan yang positif setelaha dilalui dengan proses pembelajaran dengan memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dimyati mengatakan bahwa, “hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.”[4] Sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Sisi siswa hasil belajar merupakan kompetensi atau kecakapan yang dimilikinya.
Mengapresiasi puisi baru adalah yang membahas  secara mendalam tentang puisi-puisi baru sehingga menimbulkan wawasan yang baik dari sebuah puisi. Dalam mempelajari bahasa Indonesia manusia dapat berbahasa yang lebih baik dan mengerti agar setiap suatu masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Sedangkan menurut Mian Rumini “Mengapresiasi puisi baru adalah salah satu menjembatani pengakrapan puisi dengan penikmat.”[5]
Berdasarkan teori tersebut di atas maka penulis simpulkan bahwa mengapresiasi puisi baru harus membahas secara mendalam supaya menimbulkan wawasan yang lebih baik.

a.      Diksi
Diksi berarti “pilihan kata yang tepat & selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”
Puisi menuntut seorang penyair untuk dapat mengungkapkan gagasan kreatifnya secara ringkas namun berdaya guna menghasilkan efek tertentu pd pembaca.Efek yg dimaksud tsb akan sangat bergantung kpd daya apresiasi pembaca atas karya puisi dimaksud. Efek tsb adlh “efek puitik”, yaitu efek, baik yg kasat mata maupun yang tidak kasat mata, di sisi pembaca sebagai tanggapan atas pembacaannya pd sebuah karya puisi. Efek puitik ini bisa saja sama atau berbeda antara pembaca satu dan yg lainnya sebab sangat bergantung pd “bekal puitik” yg dimilikinya (storage).
Menurut Ekosasih merupakan “Diksi kata-kata yang ditulis dan dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama”[6]
Berdasarkan teori di atas penulis simpulkan bahwa diksi merupakan pilihan kata di dalam penulisan puisi.

b.      Kata Konkret
Menurut Mian Rumini, “Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.”[7]
Berdasarkan teori di atas penulis simpulkan bahwa kata konkret merupakan kata konkret yang dapat ditangkap melalui indra atau imajinasi.

c.       Majas (Gaya Bahasa)
Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/ meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks. Menurut Sunarti majas adalah “Bahasa kiasan atau bahasa yang indah yang ditujukan untuk meningkatkan epek tertentu”[8]

2.      Hakikat Pembelajaran Metode Drill
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengetahui apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya pelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam jangka panjang. Menurut Juhairini: “Metode drill merupakan metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Secara umum pembelajaran dengan metode latihan (drill) biasanya digunakan agar siswa: (1) memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalkan kata-kata, menulis dan mempergunakan alat; (2) mengembangkan kecakapan intelektual, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan; dan (3) memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.”[9]

a.      Langkah-langkah Pengunaan Metode Drill
Pelaksanaan metode drill terkdang mengalami beberapa hambatan, terutama yang terkait dengan kesiapan guru dan pengkondisian kelas.
Metode drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Menurut Juhairini: “Metode drill adalah suatu metode dalam pengjaran dengan jalan melatih anak  didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.”[10]
Penggunaan suatu metode pembelajaran berarti perlu ada suatu langkah-langkah. Adapun langkah-langkah penggunaan metode ini menurut Armei adalah :
a.       “Drill hanyal untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis
b.      Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas.
c.       Latihan-latihan itu pertama harus ditekankan kepada diagnosa.
d.      Masa latihan harus relative singkat, tetapi harus sering dilakukan pada waktu lain.
e.       Masa latihan harus menarik, gembira dan menyenangkan.
f.       Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan individu.”[11]

Langkah-langkah penggunaan metode drill di atas dapat disimpulkan bahwa latihan diharapkan dapat betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat menumbuhkan untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek.

b.      Kelebihan Metode Drill
Metode pembelajaran jelas terdapat beberapa kelebihan seperti halnya  metode drill, sebagaimana yang dikemukakan oleh Syaiful Sagala “Metode Drill adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.”[12]
Penggunaaan suatu metode pembelajaran meliputi kelebihan, adapun kelebihan metode drill ini menurut Syaiful Sagala :
1)      “Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan;
2)      Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaannnya; dan
3)      Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks.”[13]
Dari kelebihan metode drill ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pelajaran yang disampaikan guru tidak membosankan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

c.       Kelemahan Metode Drill
Semua metode, pasti terdapat kelemahan atau kekuarangan. Demikian halnya dengan metode drill. Menurut Syaiful Bahri “Metode drill adalah digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.”[14]
Hal yang sama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri ada beberapa kelemahan-kelemahan metode ini diantaranya:
1)      Latihan yang dilakukan di bawah pengwasan yang ketat;
2)      Latihan yang terlampau berat;
3)      Tekanan yang terlalu berat;
4)      Latihan yang selalu diberikan guru di bawah bimbingan guru;
5)      Karena tujuan latihan adalah untuk memperkokoh asosiasi tertentu, maka siswa akan merasa terasa terasing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasaan tidak berdaya.”[15]

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis dalam mengapresiasi puisi baru.

D.    Kerangka Berpikir
Dalam penyampaian materi pelajaran guru tidak bias lagi dengan metode yang monoton, guru harus mendemonstrasikan atau mencontohkan (memodelkan) materi yang akan disampaikan agar siswa lebih mendalaminya. Peran guru guru sebagai motivator penting artinya dalam rangka menciptakan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan deskripsi teoretis di atas yang menjelaskan bahwa metode drill digunakan dalam mengajarkan apresiasi puisi baru memberikan berbagai latihan kepada siswa sehingga mereka mempunyai pengetahuan, kemudian lebih mudah memahami materi pelajaran khususnya dalam mengapresiasi puisi baru.

E.     Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan yang benar atau mungkin salah yang harus diuji kebenarannya melalui analisa data yang dikumpulkann oleh penelitian. Sebagaimana Hadari Nawawi mengatakan: “Hipotesis adalah kesimpulan yang belum final dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya.”[16] Hipotesis meruapakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian oleh karena itulah, maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis dengan jelas, hal yang sudah Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa persyaratan untuk hipotesis adalah sebagai berikut :
1.      Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas
2.      Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan ada pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel
3.      Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.”[17]

Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas, maka penulis menetapkan hipotesis bahwa “Adanya pengaruh penggunaan antara metode drill terhadap mengapresiasi puisi baru kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan.”

F.     Metodologi Penelitian
1.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 7 Padangsidimpuan. Penetapan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa masalah pengaruh metode pengajaran drill terhadap mengapresiasi puisi baru di kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan belum pernah diteliti pada sekolah tersebut. Di samping itu SMP Negeri 7 Padangsidimpuan dapat dijangkau dan merupakan tempat saya mengajar, sehingga penulis lebih mudah untuk mengambil data yang dibutuhkan.
Dalam pelaksanaan penelitian ini memerlukan waktu selama kurang lebih tiga bulan yaitu mulai dari Februari sampai April 2012.



2.      Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, sebuah penelitian yang baik harus jelas metode yang digunakan karena metode dapat memberi gambaran yang jelas kepada pembaca tentang data-data yang akan dimabil penulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad menyebutkan bahwa : “metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk menguji serangakaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.”[18]
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa apabila ditinjau dari tujuan serta permsalahan utama dalam penelitian ini, metode yang tepat adalah metode deskriptif dalam bentuk korelasi, dengan metode deskriptif akan terlihat gambaran mengenai pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

3.      Populasi dan Sampel
a.      Populasi
Pada setiap penelitian keberadaan populasi adalah sangat penting sebab dengan mengetahui populasi peneliti akan dapat ditetapkan pengambilan data yang diperlukan dalam melakukan analisis. Populasi adalah keseluruhan data yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Arikunto bahwa : “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”[19] Populasi dalah penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 60 orang.

b.      Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang dipandang dapat mewakili populasi untuk dapat dijadikan sebagai sumber data atau sumber informasi dalam suatu penelitian. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya akan diteliti.
Mengingat jumlah populasi relative kecil maka penulis menetapkan sampel secara total sampling. Total sampling merupakan cara penarikan sampel dengan mengaikutkan seluruh anggota populasi. Cara ini diambil karena jumlah populasi relative sedikit sehingga memudahkan untuk diteliti keseluruhan populasi yang berjumlah 60 siswa.

4.      Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran terhadap variabel yang diteliti melalui instrumen yang akan dikembangkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data akan dilakukan sesuai dengan instrument yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah angket dan tes, dalam hal ini angket tertututp untuk memperoleh data mengenai pembelajaran metode drill dan tes untuk mengapresiasi puisi baru siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan.

5.      Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari lapangan dilakukan analisis data dengan menggunakan dua cara yaitu:
1.      Analisis deskriptif adalah untuk menggambarkan variabel penelitian secara umum di kelas VIII SMP Negeri 7 Padangsidimpuan berdasarkan mean, median, modus, distribusi frekuensi dan histogram untuk menentukan gambaran keadaan masing-masing variabel ditentukan berdasarkan klasifikasi penilaian. Adapun klasifikasi penilaian yang dimaksud adalah:
Tabel 1
Kriteria Penilaian
Metode Drill[20]
No
Interval Nilai
Interpretasi
1
3,26 – 4,00
Amat Baik
2
2,51 – 3,25
Baik
3
1, 76 – 2,50
Cukup
4
1,00 – 1,75
Kurang

Tabel 1
Kriteria Penilaian
Mengapresiasi Puisi Baru[21]
No
Interval Nilai
Interpretasi
1
80 – 100
Sangat Baik
2
70 – 79
Baik
3
60 – 69
Cukup
4
50 - 59
Kurang


2.      Analisis statistik, yaitu melakukan pengujian terhadap hipotesis yang ditegakkan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus korelasi “r” product moment oleh Pearson digunakan melihat hubungan kedua variable dengan rumus:
Keterangan :
rxy                 = Koefisien korelasi Product Moment antara variabel X dan Y
N                  = Jumlah objek
X              = Jumlah skor variabel (X)
Y              = Jumlah skor variabel (Y)
X2             = Jumlah kuadrat variabel X2
Y2             = Jumlah kuadrat variabel Y2
XY           = Jumlah hasil kali X dan Y

Kemudian untuk mengetahui apakah pengaruhnya signifikan digunakan rumus uji t-test sesuai dengan pendapat Sudjana, yaitu:
t =  [22]
            Dimana :
t = uji kebenaran
r = koefisien korelasi
n = jumlah data



DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Munjin Nasih,2007,Metode dan  Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Bandung:PT.Refika Aditama.
Arief Armai.2002.Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,Jakarta:Ciputat Pers.
Anas Sudijono.2003.Pengantar Statistik.Jakarta:Rajawali Pers.
Hasdan, Chalidjah.2004.Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan.Surabaya:Al Ikhlas.
Hadari Nawawi.2004.Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Keraf, Gorys.2006.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta:PT Gramedia.
SMP Negeri 7 Padansgidimpuan, Kurikulum Bahasa Indonesia, (Padangsidimpuan: SMP Negeri 7 Padangsidimpuan Tahun Palajaran 2011/2012.
Syaiful Sagala.2005.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.
Sudjana.2002.Metode Statistik,Bandung:Tarsito.
Suharsimi, Arikunto.2003.Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktek,Jakarta: Rineka Cipta.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M.2001.Apresiasi Kesusastraan.Jakarta:PT Gramedia.
Winarno Surakhmad.2001.Pengantar Ilmu Alamiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung:Tarsito.
Waluyo, Herman J.2005.Apresiasi Puisi Untuk Pelajar dan Mahasiswa.Jakarta:PT Gramedia.


[1] SMP Negeri 7 Padangsidimpuan, Kurikulum Bahasa Indonesia, (Padangsidimpuan:SMP Negeri 7 Padangsidimpuan Tahuan Pelajaran 2011/2012).
[2] SMP Negeri 7 Padangsidimpuan, Daftar Kumpulan Nilai (DKN) Semester 2, (Padangsidimpuan : SMP Negeri 7 Padangsidimpuan, Tahun Pelajaran 2010/2011
[3] Hasdan, Chalidjah, Dimensi-dimensi  Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Al Iklas,2004),hal.84.
[4] Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 9
[5] Mian Rumini, Pengajaran Apresiasi Sastra, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hal. 63
[6] E. Kosasih, Ketata Bahasaan dan Kesusastraan, (Bandung: CV. Yrama Widy, 2004), hal. 235
[7] Mian Rumini, op.cit, hal. 68
[8] Sunarti, Bahasa dan Sastra Indonesia, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), hal.185
[9] Juhairini, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 174
[10] Juhairini, Ibid
[11] Amei Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta:Ciputat Press,2002),hal.8.
[12] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta),hal.217
[13] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:Alfabeta),hal.217
[14] Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 2006), hal.95.
[15] Syaiful Bahri, Ibid
[16] Hadari Nawawi,Metode Penelitian Bidang Sosial,(Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2004),hal.44
[17] Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek,( Jakarta:Rineka Cipta, 2003),hal.13.
[18] Winarno Surahkmad, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar Metode dan Tehnik, (Bandung:Tarsito, 2001),hal.131.
[19] Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktek, (Jakarta:Bina Aksara, 1997),hal.108.
[20] Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2009),hal.151.
[21] Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung:Remaja Rosdakarya,2009),hal.153.
[22] Sudjana,Metode Statistik,(Bandung:Tarsito,2002).hal.209.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Positive comment only